Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Curhat Seorang Kawan

Hai, kawan, begitu lama kita tak berjumpa kembali, merangkai kisah yang terlanjur terucapkan, tentang mereka, orang yang paling berarti dalam hidup kita, yang telah melukai diri kita terlalu dalam dengan cara saling menyakiti. Kemarin, aku begitu merindukanmu. Masih sama, dalam rasa sesak yang dipenuhi ragu, aku kembali mengingat tentang mereka. Mungkinkah kamu juga demikian? Atau ada luka baru yang timbul, namun kamu enggan untuk mencariku padahal aku selalu menunggumu. Menunggumu dengan kisah sedihmu yang tak mampu kau ungkapkan kepada siapapun. Kawan, sudah sejak awal kita bertemu dan saling bercerita, aku merasa takdir tidak terjadi begitu saja. Aku dan kamu dipertemukan dengan cerita dan luka yang sama. Bedanya, aku lebih dulu dan kamu menyusul kemudian. Akan tetapi, rasa sakit itu nyata bahkan sampai sekarang. Aku hanya tidak percaya, bahwa ada sosok anak lain yang juga merasakan rasa sakitku dulu. Aku melihatnya begitu nyata dan pedih dalam tatap matamu ketika bercerita, ...

SENJA YANG HILANG AKIBAT REKLAMASI

Seseorang pernah berkata, dalam dunia kapitalis orang miskin akan bertambah miskin sedangkan orang kaya akan bertambah kaya. Aku ingat. Guru Ekonomiku pernah berkata demikian. Pernyataannya itu membuatku berpikir, siapa yang bertambah miskin dan siapa yang bertambah kaya? Mengapa kata 'bertambah' harus mewakili dua sisi yang begitu bertolak belakang. Miskin dan kaya. Miskin. Aku sering mendengar kata itu. Di jalanan, orang-orang berteriak hampa ke lautan kerajaan yang bahkan tak peduli. Di televisi, para pembawa berita yang cantik dan tampan, mungkin juga kaya, selalu memberitakan bahwa statistik kemiskinan di negara ini semakin meningkat. Kemiskinan merajalela sehingga pemerintah melakukan berbagai macam cara untuk menanggulanginya. Sebagai orang yang merasa miskin, apakah kalian tidak menganggap diri kalian sebagai tersangka? Pemerintah katanya pusing menanggulangi kalian. Kaya. Sepertinya aku juga sering mendengar kosakata itu. Ya, sangat sering, apalagi ketika Ayah d...