Ini untuk Adit yang tadi Milkshake-nya terasa kurang manis haha
Aku melihatmu meminum Milkshake itu dengan takjub. Tidak pernah ada seorangpun di dunia ini memiliki mimik wajah yang aku sukai saat menyantap minuman itu. Kamu memejamkan mata untuk menghayati beberapa detik yang kamu habiskan bersama minuman yang berbahan dasar susu, es krim dan sirop yang dikocok itu. Kamu seolah melupkanku yang sedang duduk dihadapanmu dengan sabar. Kamu dan Milkshake. Selalu tempat yang sama dan jenis minuman serupa setiap kali kita berjumpa.
Aku melihatmu meminum Milkshake itu dengan takjub. Tidak pernah ada seorangpun di dunia ini memiliki mimik wajah yang aku sukai saat menyantap minuman itu. Kamu memejamkan mata untuk menghayati beberapa detik yang kamu habiskan bersama minuman yang berbahan dasar susu, es krim dan sirop yang dikocok itu. Kamu seolah melupkanku yang sedang duduk dihadapanmu dengan sabar. Kamu dan Milkshake. Selalu tempat yang sama dan jenis minuman serupa setiap kali kita berjumpa.
Hari ini kamu berkata bahwa Milkshake yang kamu pesan terasa kurang manis. Namun, entah mengapa kamu mengucapkan itu dengan wajah sukacita. Aku bertanya-tanya mengapa Milkshake yang tidak semanis biasanya saja bisa membuat kamu senang. Bahagia kamu memang sesederhana itu. Kamu dan Milkshake.
Aku memerhatikan bagaimana hujan jatuh membasahi tanah dibawah sana. Aku selalu menyukai bau hujan ketika menyentuh tanah atau aspal. Disaat itulah kamu tersenyum kepadaku. Kamu berkata bahwa kamu ingin memesan satu gelas Milkshake lagi. Ini terasa tidak biasa. Hanya ada satu Milkshake dan kamu. Tidak pernah dua. Kamu dan Milkshake.
Milkshake itu datang bersama pelayan yang membawanya. Kamu tersenyum dan kulihat pelayan itu hanya membawa satu gelas Milkshake dalam nampannya. Pelayan itu melupakan pintu kaca yang sedikit menghalangi jalannya hingga akhirnya terjadilah sesuatu yang sangat naas pada Milkshake itu. Ia jatuh bersama gelas yang menjadi tempatnya. Ia jatuh bercampur dengan pecahan-pecahan kaca yang terasa menyakitkan jika menyentuh kulit. Kamu terkejut dan entah apa yang membuatmu kini harus berkaca-kaca. Kamu dan Milkshake.
Kamu berkata bahwa ada yang tidak beres. Hanya karena satu gelas Milkshake jatuh saja kamu tiba-tiba mengkhawatirkan banyak hal. Aku mencoba menenangkanmu, berkata bahwa semuanya baik-baik saja. Itu hanya Milkshake. Namun, kamu berkata bahwa ada yang salah. Kamu berkata bahwa ini adalah hari terakhirmu berjumpa dengan Milkshake. Ini terasa tidak masuk akal. Kamu dan Milkshake.
Keesokan harinya hanya ada Milkshake di tempat biasa kita duduk. Kamu benar, kemarin adalah hari terakhirmu bersama minuman itu. Nasibmu sama seperti Milkshake kemarin, jatuh dengan kerusakan tiada tara hingga kamu tak mampu bertahan. Aku lupa mengucapkan salam perpisahan itu. Aku terlalu larut dalam ketidakpercayaan bahwa kamu telah pergi. Meninggalkan aku bersama Milkshake dihadapanku. Hari ini dan seterusnya, tiada lagi kamu dan Milkshake. Hanya ada aku dan Milkshake.
Komentar
Posting Komentar